Senin, 19 Oktober 2009

* Home
* Bursa Kerja
* Cari Artikel
* Iklan
* Profile Netter
* Hubungi Kami
* City Style
* Mobile

Batam Update

* Utama
* Buah Bibir
* Pro Bisnis
* Metro
* Kolom
o Puisi
o Cerpen
o Marketorial
o Bisnis
o Markethink
o Ekonomi Syariah
o Kolom Kamisan
o Batam Nomic
* Opini
* Olahraga
* Mingguan
o Cakap
o Konsultasi
o Kuliner
o Tali Asih
o Sastra
o Budaya
o Buku
o Save Our Earth
o Feature
o Tetap Temberang
o Visit
o Anak Band
* KEpri
* Nasional
* ePaper
* Internasional
* Salam Ramadan

Headline News:
Hatta Jalani Tes Fisik dan Jiwa
BOOKMARK NEWS
RSS 0.91
Perkembangan Media Baru
Sabtu, 11 April 2009
Oleh: Jamhur Poti, SE, M.Si
Dosen Fisipol Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) Kepulauan Riau


Dengan semakin meningkatnya kemajuan serta perkembangan industri teknologi komunikasi, secara teknis pengaruh antar negara sukar dihindari. Unsur kedaulatan atas wilayah semakin menjadi kabur khususnya bagi teknologi media komunikasi, rahasia antar negara semakin berkurang pula dengan adanya teknologi komunikasi tersebut.


Everett M. Bogers dalam bukunya Communication Technology: The New Media in Society mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di tengah masyarakat dikenal empat era komunikasi, yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi dan media komunikasi interaktif yang dikenal dengan media komputer, videotext dan teletext teleconferencing, TV kabel dan lain sebagainya.


Sementara itu Sayling Wen dalam bukunya Future of the Media melihat media dalam konteks yang lebih luas, tidak saja melihat media dalam konsep komunikasi atarpribadi, namun juga melihat media sebagai medium penyimpanan dan medium informasi, Enam media hubungan antar pribadi yang dimaksud oleh Wen adalah suara grafik, teks, musik animasi, video. Sedangkan, media penyimpanan adalah buku dan kertas kamera, alat perekam kaset, kamera film dan proyektor, alat prekam video dan disk optikal. Sayling Wen juga membagi media komunikasi menjadi tiga kategori:


1. Media komunikasi antarpribadi: media teks, grafik suara, msik animasi dan video,

2. Media penyimpanan: buku, kertas, kaera, alat perekam kaset, kamera film dan proyektor, perekam video, disk optikal,

3. Media transmisi: media komunikasi, media penyiaran dan media jaringan.


Marshall McLuhan dalam bukunya, Understanding Media: The Extension of Man mengemukakan ide bahwa pesan media ya media itu sendiri. McLuhan menganggap media sebagai perluasan manusia dan bahwa media yang berbeda-beda mewakili pesan yang berbeda-beda. Media juga menciptakan serta memengaruhi cakupan serta bentuk dari hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Pengaruh media telah berkembang dari individu ke masyarakat. Dengan media, setiap bagian dunia dihubungkan menjadi sebuah desa global. Sekarang ini media ikut campur tangan dalam kehidupan kita secara lebih cepat dari pada yang sudah-sudah dan juga memperpendek jarak antar negara-negara.


Masa Depan Media dan Perubahan Sosial


Prof. Dr. Burhanudin Bungin, dalam bukunya Sosiologi Komunikasi mengatakan di masyarakat, bisa disaksikan bahwa tekhnologi media telekomunikasi dan informasi yang lebih populer dengan nama teknologi telematika. Sebagai teknologi pencipta hiper-realitas (hyper-reality), telah menjadi bagian fungsional dalam berbagai struktur masyarakat, terutama televisi, komputer dan internet yang telah mengambil alih beberapa fungsi dan pekerjaan manusia (masyarakat).'


Setiap saat kita semua menyaksikan perkembangan teknologi telematika mampu menciptakan realitas baru di masyarakat. Di mana realita itu tidak sekadar sebuah ruang yang merefleksikan kehidupan masyarakat nyata dan peta analog atau stimulasi-stimulasi dari suatu masyarakat tertentu yang hidup dalam media dan alam pikiran manusia. Akan tetapi sebuah ruang di mana manusia bisa hidup di dalamnya. Media ada di sekeliling kita media mendominasi kehidupan kita dan bahkan mempengaruhi emosi serta pertimbangan kita. Mungkin tampaknya sulit dipercayai bagi generasi yang lebih tua. Tapi, manusia selalu dimulai dengan impian-impian berani serta idealisme.



New Media = Dunia Baru


Sebagaimana yang dilihat perkembangan media di masyarakat, bahwa media baru yang dirasakan amat bermanfaat dan memilki masa depan yang mejanjikan adalah media interaktif dan media jaringan yang disebut oleh Roger dalam bukunya: New Comunication Technology. Kedua media ini telah mengubah peradaban umat manusia terutama paradigma interaksi manusia satu dan lainnya.


Ada dua hal yang menandai perubahan paradigma di atas, pertama adalah media sebagaimana yang disebut oleh McLuhan adalah pesan itu sendiri, telah berubah menjadi subjek komunikasi yang sangat interaktif, di mana media telah menjadi sahabat baru bagi manusia. Kedua, interaksi manusia melalui media jaringan telah menciptakan ruang baru bagi kehidupan manusia yang disebut dengan cybercommuniy, yaitu sebuah ”kehidupan” masyarakat manusia yang tidak dapat secara langsung diindera melalui (seluruh) penginderaan manusia. Namun dapat dirasakan dan disaksikan sebagai sebuah realitas. Realitas kehidupan ini bukan dunia akhirat manusia, bukan pula dari dunia metafisika, tetapi merupakan sisi lain dari kehidupan materi manusia di bumi dan alam raya ini yang terdiri dari, antara lain, elektron, magnetik, frekuensi, listrik dan semacamnya.


Perubahan paradigma interaksi manusia di atas membawa manusia kepada dunianya yang baru, yaitu sebuah dunia yang ”sangat kecil” sekaligus sebuah dunia yang tapa batas dengan pola-pola hubungan sosial yang luas dan transparan. Inilah dunia masa depa umat manusia, sebuah dunia baru (new world) yang dikonstruksi oleh new media setiap saat, setiap waktu, sehingga sebenarnya dunia masa depan adalah sebuah dunia yang berada di atas ”telapak tangan” media.


Media-media yang Mengubah Dunia


Sayling Wen mengatakan bahwa, saat ini selain masyarakat memiliki media hubungan atarpribadi seperti suara, garfik, teks, musik, animasi dan video, masyarakat juga memiliki media penyimpanan semacamnya. Selain media penyimpanan masyarakat juga mengenal media tramsmisi seketika (real time), yang dikembangkan dari media transmisi tradisional. Salah satu metode transmisi tradisional di zaman dulu adalah pengiriman lewat hewan-hewan merpati untuk menyampaikan surat.


+ Transmisi Media Komunikasi


Komunikasi adalah transmisi dari satu orang ke satu orang, di mana pengirim maupun penerimanya spesifik. Setelah metode transmisi tradisional, dunia mulai mengenal mesin cetak, radio, telegraf, telepon, fax dan lainnya, maka model komunikasi telah berubah semakin cepat. Masyarakat dunia mulai dapat saling mengakses satu dengan lainnya lebih cepat lagi. Singkatnya perkembagan industri komunikasi adalah ke arah peralatan perangkat keras yang membawa lebih banyak lahir media baru. Serta terminal-terminal bergerak yang mudah di bawa kemana-kemana. Produk-produk komunikasi yang canggih seperti internet, telepon video bergerak menjadi komunikasi masyarakat modern sekarang ini dengan berbagai fasilitas antara lain yang ada pada telepon video bergerak seperti SMS,WEB dan MMS, serta berbagai macam fasilitas lainnya yang ada di internet, sasarannya adalah agar transmisi media ini dapat di akses oleh siapa pun, kapan pun dan dimana pun.

Transmisi Media Penyiaran


Jenis transmisi kedua adalah penyiaran, yaitu transmisi dari satu orang ke banyak orang. Program yang kita dengar di radio adalah salah satu contohnya. Interaksi di antara penerima dengan yang melakukan transmisi. Lebih lanjut, para penerima biasanya menerima pesan secara pasif. Metode penyiaran primitif yang digunakan manusia seperti teriakan, pengumuman dan tabuhan drum (tifa), kemudian berkembang pada masyarakat modern berupa surat kabar, majalah, radio, TV (nirkabel, kabel, atau satelit), dan sebagainya. Metode-metode ini memiliki ciri-ciri serta cakupannya sendiri-sendiri. Produk-produk penyiaran yang canggih adalah satelit berorbit rendah dan TV satelit yang mudah dibawa ke mana-mana.


+ Transmisi Media Jaringan


Tranmsisi jaringan merupakan transmisi dari banyak orang ke banyak orang, tetapi juga mencakup transmisi dari satu orang ke satu orang dan dari satu orang ke banyak orang. Sejauh ini jaringan yang digunakan banyak orang adalah internet. ***


Teknologi internet ber-bandwidth lebar dan layanan video atas permintaan (video-on-demand atau VOD) telah berkembang pesat dan produk-produk canggih dari transmisi seperti ini adalah internet ber-bandwidth lebar nirkabel dan telepon video bergerak.


+ Transmisi Media Internet


Saat ini media terpenting dan memiliki jaringan paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi yang sederhana dan komputer super yang paling canggih, inilah struktur jaringan komputer yang saling berhubungan. Layanan yang diberikan oleh internet saat ini sangat beragam dan terus diinovasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti e-mail, file transfer protocol (FTP) dan world wide web (WWW), e-commerce, e-goverment, e-fax,e-office, e-cash, e-banking, SMS, MMS dan sebagainya. Jaringan Internet adalah media yang paling cepat berinovasi ke segala lini dan paling adaptif dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga hampir saat ini seluruh media masaa dunia menggunakan jaringan internet untuk mengakses data pemberitaan secara online, termasuk membuka edisi media online, seperti radio online, majalah online, TV online dan sebagainya.


+ Lahirnya Media Baru (New Media)'


Sayling Wen, seorang ahli media massa dan komunikasi mengatakan paling tidak ada tiga media baru yang akan lahir di waktu-waktu yang akan datang untuk melengkapi perkembangan media akhir-akhir ini. Media-media ini adalah media aroma, media rasa dan media sentuhan.


Menurut Sayling Wen, sistem teater di rumah sekarang ini bersaing dengan teater film tradisional. Tidak banyak lagi orang yang mau pergi menonton di bioskop, selain layar lebar serta sistem suara surround, apa sajakah yang seharusnya di kembangkan oleh bioskop untuk menarik penonton? Jawabannya mungkin saja menambah aroma. Ketika para aktor dalam sebuah film sedang menikmati panggangan, teaternya akan di penuhi aroma tersebut. Ketika kita menonton film Titanic kita akan mengetahui seperti apa aroma merayu cinta dalam film tersebut. Ketika kita menonton film Volcano, kita dapat mencium bau belerang dan lahar yang membara. Begitu pula saat kita menonton film Anaconda, kita akan mencium bau hutan dan sungai Amazon.


Di masa depan, dengan teknologi canggih, aroma dapat disimulasikan dan disimpan. Ketika kita membutuhkan aroma tertentu, kita dapat memperolehnya seketika. Kalau anak-anak sekolah biologi sedang diperkenankan dengan Jasmine cafe, selain melihat gambarnya, mereka juga dapat membauinya untuk menguatkan kesan mereka tentang bunga itu.


Teknologi di masa depan juga akan dapat melestarikan rasa, misalnya petis Sidoarjo adalah sejenis bumbu makanan yang memiliki karakter rasa khas dan memberikan kekuatan rasa pada makan yang menggunakannya, begitu pula bumbu pecel Madiun memberikan karakter rasa khas, begitu pula dengan masakan Padang, karedok dari Jawa Barat, ikan asam pedas ala Melayu, gudeg Jogja, masing-masing memiliki cita rasa dan ciri khas yang berbeda-beda dengan masakan umumnya di Indonesia. Umpamanya, lobster adalah makan seafood yang mahal di Indonesia, tidak semua orang berkesempatan memakannya. Lewat media rasa, kita akan dapat mengetahui bagaimana rasa lobster itu, yaitu hanya dengan menekan sebuah tombol. Selain itu siapa saja dapat memasaknya dengan menu yang terpilih, karena memasaknya dengan komputer sehingga orang tidak akan sulit mengkadar garam yang dibutuhkan atau rasa pedas yang disukainya dan sebagainya.


Media sentuhan akan menciptakan masa depan yang lebih baik dari pada harus susah-susah mengunjungi sebuah department store untuk membeli pakaian atau gaun karena indera sentuhan bisa disimulasikan melalui komputer. Media sentuhan ini akan marekam semuanya, kita tinggal memasukan ukuran badan kita ke dalam komputer untuk menghasilkan tiga dimensinya, lalu kita pilih pakaian yang kita inginkan sesuai dengan model yang kita inginkan, lalu kita bisa melihat bagian mana yang terlalu longgar atau terlalu sempit, ternyata untuk mendapatkan pakaian/gaun yang sempurna dan sesuai dengan selera kita itu lebih mudah melalui media sentuhan yang disimulasikan oleh komputer.


Di waktu mendatang kita akan melihat lebih banyak lagi produk-produk rekayasa teknologi media sebagai bagian dari konvergensi media menjadi bagian dari rekayasa kontruksi sosial teknologi (socio-technoloyi). Sosioteknologi adalah upaya untuk mengabungkan dua pendekatan yang berbeda tentang teknologi, yaitu pendekatan sosiologikal dan pendekatan teknologikal menjadi sebuah pendekatan sama-sama mengkaji tentang kemanfaatan teknologi di masyarakat. Jadi application of technology dan transfer of technology tidak lagi menjadi kepentingan para ahli teknologi semata namun juga menjadi kepentingan ahli ilmu-ilmu sosial. Dengan kata lain kedua persoalan itu menjadi persoalan sosial dan tidak saja persoalan teknologi. Tantangan kita sekarang adalah bagaimana masyarakat luas mendapat kesempatan memanfaatkan teknologi dan bagaimana para teknologi diberi kesempatan mempelajari masyarakat sehingga menghasilkan sebuah teknologi yang akrab dengan masyarakat dan mengakrabkan masyarakat dengan teknologi.


Pusat studi teknologi di Twente University of Tecnology Belanda peserta studi para ilmuwan yang tergabung dalam European Association for the Study of Science and Tecnology (EASST) melahirkan pendekatan baru tentang konvergensi teknologi dan sosioteknologi. Persoalan ini di waktu mendatang akan begitu penting untuk di bicarakan ketika teknologi menjadi sebuah prasyarat sosial yang tidak saja menjadi penting dan fungsional namun juga menjadi substansial dalam pranata-pranata sosial.


Dalam dunia media massa saat ini dan akan datang konvergensi media tidak saja menjadi sebuah keharusan namun sudah menjadi sebuah kebutuhan di masyarakat itu sendiri. Sehingga lahirlah media-media baru. Dengan demikian diversifikasi media massa bukan saja persoalan konvergensi namun sebuah kebutuhan idealisme media massa itu.


Perkembangan sosioteknologi ini juga sangat berkaitan erat dengan konstruksi sosial teknologi (social contruction of technology), sebuah pendekatan sosioteknologi lain tentang teknologi, bahwa teknologi adalah sebuah pencitraan (brand-image) terhadap deman masyarakat yang dapat mengubah citra masyarakat itu.


Jadi kebutuhan terhadap teknologi adalah benar-benar sebuah kebutuhan sosial serta upaya pencitraan terhadap teknologi itu sendiri, dan bukan sekadar kebutuhan teknologi semata. Citra terhadap sebuah teknologi tak pernah lepas dari simbol dan kelas sosial masyarakat, bahkan masyarakat memberi penghargaan kepada teknologi tidak saja karena fungsinya teknologi itu bermanfaat baginya, namun karena teknologi itu menjadi simbol dan pencitraan terhadap kelas sosial seseorang. Dengan demikian teknologi memiliki dua fungsi, pertama, mekanik yang melekat sebagai sebab fungsional teknologi itu. Kedua, adalah fungsi sosial bahwa teknologi itu adalah pencitraan terhadap masyarakat yang memakainya.


Dengan demikian konstruksi sosial terhadap fungsi-fungsi sosial teknologi berupa simbol kemegahan dan kemewahan, simbol kecanggihan, simbol kenyamanan simbol keselamatan, simbol kemajuan simbol kemodernan dan sebagainya dari sebuah teknologi yang semuanya menjadi peranti-peranti kokoh dalam sebuah konstruksi pencitraan terhadap simbol kelas sosial yang tinggi di masyarakat. Sebaliknya simbol kelas sosial ini juga memiliki padanan (totemisme) terhadap nilai-nilai kebendaan yang tinggi dan dapat dipertukarkan serta melekat pada kelas sosial tertentu, bagi mereka yang memilki uang banyak karena itu mereka umumnya berasal dari kelas ekonomi yang tinggi. Ada nilai gaya hidup dari kelas sosial yang tinggi dan kelas sosial rendah dengan kamampuan ekonominya serta kenikmatan-kenikmatan yang di[perolehnya di masyarakat. Karena itu pula maka hampir semua barang mewah dan berteknologi tinggi selalu identik dengan kelas sosial, uang dan wanita cantik. Sebuah padanan yang secara klasik selalu berhubungan satu dengan lainnya, yaitu kelas sosial dapat memobilisasi uang dan wanita cantik atau sebaliknya.


Dengan demikian, model produksi teknologi media adalah untuk melayani kebutuhan kapitalis, dan kebutuhan kapitalis selalu mengekploitasi kepentingan-kepentingan masyarakat ke dalam kepentingan pribadi mereka untuk melipatgandakan kapitalnya sebanyak-banyaknya. Inilah akar persoalan kontruski sosial teknologi serta kebutuhan lahirnya sosioteknologi yang telah dijelaskan di atas.


Jadi konvergensi media massa yang menggabungkan berbagai media massa menjadi media massa mixer dalam konsepsi komunikasi massa di satu sisi terkesan memanjakan masyarakat serta merupakan kebutuhan dan kemudahan artefax budaya masyarakat yang bernama teknologi itu, namun di sisi lain pencitraan terhadap teknologi itu merupakan upaya kapitalisme untuk mencari untung di balik keunggulan teknologi tersebut. Sayangnya masyarakat tidak pernah menyadari bahwa teknologi adalah milik mereka, hak asasi mereka, karya mereka, karena itu tak satupun kepentingan yang dapat memanfaatkannya untuk kepentingan yang lain. Bahkan sebaliknya, justru masyarakat manjadi bagian terpenting dari sistem produksi kapitalis dengan cara mengkonsumsi teknologi (reproduksi kapitalis) tersebut. Semua ini karena masyarakat sebenarnya tidak berdaya dan kehilangan keberdayaannya ketika menghadapi kapitalisme. Memang paham aliran (isme) inilah memenangkan ”pertarungan hari ini dan hari esok”.


Kita semua percaya pendekatan sosioteknologi terhadap teknologi dan pandangan teknologikal terhadap sisi-sisi kehidupan sosial masyarakat yang sedang berubah ini, akan menjadi sebuah ladang kehidupan baru bagi masyarakat yang tidak lagi menyekat sisi-sisi kehidupan masyarakat berdasarkan keilmuan dan cara pandang mereka. Karena di waktu yang akan datang mau ataupun tidak, masyarakat akan menata kehidupannya berdasarkan pada hukum-hukum teknologi sementara teknologi berkembang berdasarkan pada konstruksi sosial yang ada di masyarakat itu.


Ketika dunia ini telah dikuasai oleh manusia ynag menggunakan kemampuan teknologi media informasi, maka sesuangguhnya tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Manusia sepertinya merasa menjadi setengah dari Tuhan mereka. Semuanya berubah menurut kehendak manusia sedangkan Tuhan hanya mengabulkan saja keinginan manusia. Manusia telah membuktikan kebenaran firman Tuhan, bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi, dan hal itu telah dibuktikannya dengan kemampuan manusia menguasai teknologi telematika.


Masyarakat dunia suatu saat nanti hanya ada musuh bersama, yaitu mahkluk lain yang hidup di planet lain selain bumi (kalau memang itu ada). Ketika ramalan ini terbukti, maka saat itu hanya ada satu pimpinan dunia, yaitu mereka yang menguasai teknologi dan informasi dengan uang dan ilmu pengetahuan. Saat itulah para kapitalis menjadi penguasa bumi sedangkan ilmuwan yang materialis adalah mereka yang bekerja untuk kapitalis-kapitalis itu. Wassalam. ***

Pesatnya Perkembangan Turisme Kota Beijing (3-Habis)

Tarif Parkir Akan Dinaikkan Setinggi Yao Ming Meledaknya...
+ selengkapnya
+ index Catatan Dahlan Iskan

* Pesatnya Perkembangan Turisme Kota Beijing (2)
* Pesatnya Perkembangan Turisme Kota Beijing (1)
* Harta Utama yang Diserahkan secara Cuma-Cuma

Kecelaka'an Pemimpin

Manajemen, kata Lee Iaococca, tak lain adalah urusan memotivasi orang lain....
+ selengkapnya
+ index Kolom Kamisan

* Lepaskan Persneleng Itu!
* Bersebati dengan Bumi, Berserah pada Sejarah
* Dari Dua Sajak Sutardji

Tips
Cuci Sayur serta Buah Tak Perlu Sabun

MELURUHKAN pestisida dan membunuh bakteri. Itulah alasan...
+ Selengkapnya
+ index tips

* Siapkan Obat Emergency
* Satu Anak, Satu Pendamping
* Alat Steril, Pedicure Aman

* Edisi Minggu :
* Home |
* Batam Nomic |
* Budaya |
* Buku |
* Cakap |
* Feature |
* Konsultasi |
* Kuliner |
* Sastra |
* Save Our Earth |
* Tali Asih |
* Gaul |
* Bugar |
* Kaffah |
* Mekar |
* rss RSS

* Management :
* About Us |
* Redaksi |
* Kotakpos |
* Info Iklan |
* Disclaimer


e-Paper | RSS | JPNN
www.batampos.co.id
© 2003 batampos.co.id, All Rights Reserved

Tidak ada komentar:

Posting Komentar